Foodphotographer – Untuk meningkatkan kinerja pegawai, diperlukan serangkaian pelatihan agar pegawai lebih mahir di bidangnya. Namun, tujuan pelatihan tidak tercapai meskipun perusahaan telah menghabiskan banyak uang.
Meski pelatihan itu perlu, nyatanya sebagai bos atau bos perusahaan, Anda tidak perlu menjadikannya sebagai milestone yang menentukan kinerja karyawan. Jika Anda bisa melakukannya tanpa pelatihan, mengapa tidak? Seperti tips di bawah ini.
1. Batasi koneksi internet
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan sering memberikan akses internet kepada karyawan. Namun, akses ini harus dibatasi agar karyawan tidak seenaknya menavigasi dunia maya selama jam kerja.
Misalnya, memblokir media sosial atau situs e-commerce sehingga karyawan tidak punya waktu untuk menggulir ke bawah. Anda dapat berkoordinasi dengan IT untuk memblokir situs-situs tersebut.
Bagaimana dengan akses menggunakan smartphone? Tidak perlu takut saat Wi-Fi kantor mati. Setiap karyawan pasti menyukai iuran, dan harga iuran tidak murah.
2. Sediakan kamera CCTV
Untuk mendorong rasa cemas, Anda bisa memasang kamera CCTV di setiap ruangan. Tujuannya adalah untuk memantau kinerja karyawan. Jika ada karyawan yang malas atau tidur selama jam kerja, peringatan juga dapat dikirimkan kepada Anda.
Selain itu, Anda dapat memperketat aturan seputar jam kerja dengan melarang karyawan makan di dalam ruangan. Karena makan jajan di dalam bisa menurunkan performa kerja. Logikanya, jika Anda diminta untuk memilih antara makanan dan pekerjaan, aktivitas mana yang mendapat survei lebih baik? Tentu saja makan, karena dipercaya makan bisa mengembalikan mood dan menenangkan roh jahat.
3. Kurangi multitasking
Jika ada karyawan yang mengeluhkan banyaknya variasi pekerjaan yang harus mereka lakukan dalam waktu bersamaan (multitasking), kini saatnya meringankan beban kerja mereka. Triknya adalah fokus pada satu pekerjaan terlebih dahulu, lalu yang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa multitasking tidak hanya mengurangi produktivitas, tetapi juga konsentrasi, kreativitas, dan memori. Adapun apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, biarkan karyawan memutuskan. Yang penting pekerjaan selesai tepat waktu.
4. Berolahraga bersama
Setiap karyawan pasti bosan jika harus bekerja terus menerus tanpa henti. Untuk membangkitkan semangat, lakukan kegiatan olahraga bersama seminggu sekali. Misalnya senam bersama, bersepeda di lingkungan perusahaan atau senam massal.
Olahraga tidak hanya meningkatkan daya tahan dan baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga meningkatkan konsentrasi, menstabilkan suasana hati dan mengurangi stres. Tidak butuh waktu lama. Berolahraga 1-1,5 jam seminggu sudah lebih dari cukup. Anggap saja sebagai pekerjaan yang menyegarkan, sehingga karyawan tidak mudah bosan.
5. Rutin meminta progres
Untuk meminta pertanggungjawaban karyawan atas tugas mereka, tanyakan secara teratur tentang kemajuan. Misalnya, menulis laporan kerja harian dan rencana kerja. Dari rencana ini, Anda bisa melihat tingkat produktivitas karyawan yang bersangkutan.
Jika salah satu pekerjaan yang direncanakan tidak dilakukan, penyebabnya dapat diangkat secara langsung. Cari tahu tentang kendala yang dihadapi, kemudian bantu karyawan menyelesaikannya. Tidak perlu gusar jika progres kerja karyawan agak lambat. Siapa tahu, karena Anda memiliki beberapa pekerjaan dadakan yang harus diselesaikan minggu ini, wajar saja jika jadwal kerja Anda akan sedikit berantakan.
6. Bersikap tegas jika pekerjaan rumah diabaikan
Bagaimana jika kemajuan pekerjaan tidak selalu berjalan sesuai rencana? Nah, Anda bisa melakukan perhitungan terhadap karyawan jika masalah terus berlanjut. Alasan utamanya bukan karena beban kerja yang terlalu berat atau tugas yang rumit, tapi mungkin karena karyawannya malas.
Dengan perhitungan tersebut, karyawan akan lebih mengetahui tugas yang diberikan kepada mereka. Kewajiban pasti bertambah karena mereka takut mendapat perkiraan dari Anda.
Perhitungan tersebut erat kaitannya dengan keberlangsungan balapan. Setiap karyawan harus berusaha untuk berubah agar karirnya semakin baik. Dengan demikian, produktivitas tidak lagi menjadi masalah di perusahaan.
Sumber: