Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengenali sel sehat sebagai benda asing dan menyerangnya sampai menyebabkan kerusakan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita berisiko terkena penyakit ini 4 kali lebih tinggi daripada pria.
Pada wanita, penyakit autoimun biasanya diderita pada rentang usia 15–44 tahun atau pada usia subur. Berikut ini adalah beberapa gejala autoimun yang sering menyerang wanita:
- Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel penghasil hormon insulin di pankreas. Hal ini membuat tubuh tidak bisa memproduksi insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah menjadi naik atau tinggi.
Diabetes tipe 1 ditandai dengan berbagai macam gejala, seperti mudah haus, sering buang air kecil, mudah lapar atau lelah, berat badan turun tanpa alasan yang jelas, luka yang sulit sembuh, kulit kering dan gatal, serta kesemutan di kaki.
- Lupus
Lupus juga termasuk bagian dari penyakit autoimun. Lupus dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat sehingga dapat memicu terjadinya peradangan di berbagai area tubuh, seperti sendi, kulit, ginjal, dan paru-paru.
Gejala autoimun pada wanita yang disebabkan oleh penyakit ini bisa beragam, mulai dari ruam di bagian tengah wajah yang berbentuk seperti kupu-kupu, demam, penurunan berat badan, rambut rontok, luka pada mulut, cepat lelah, sering sakit kepala atau pusing, hingga nyeri sendi.
- Rheumatoid Arthritis
Jika sel sehat yang diserang sistem kekebalan tubuh adalah sel pada persendian, penyakit autoimun yang diderita bisa berupa rheumatoid arthritis. Penyakit autoimun ini mempunyai gejala yang bervariasi dengan tingkat keparahan yang berbeda.
Gejala rheumatoid arthritis pada wanita bisa berupa nyeri hebat, bengkak, atau kekakuan pada sendi, demam, kelelahan yang ekstrem, dan demam.
- Penyakit Hashimoto
Penyakit Hashimoto adalah penyakit autoimun yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel dan jaringan tiroid. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi hormon tiroid dengan baik.
Apabila seorang wanita terkena penyakit Hashimoto, gejala yang dirasakan sering kali sebagai akibat kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).
Gejalanya bisa meliputi cepat lelah, sering kesemutan, berat badan naik drastis, mudah kedinginan meski tidak di tempat dingin, atau suara serak.
- Penyakit celiac
Sistem kekebalan tubuh wanita yang menderita penyakit celiac akan mengalami reaksi yang berlebihan terhadap gluten, yaitu zat yang banyak terkandung di roti, mie, atau krim.
Hal ini membuat usus mengalami peradangan, sehingga tubuh tidak dapat menyerap makanan dengan baik. Efeknya, wanita yang mengalami kondisi ini akan merasakan sejumlah gejala setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Gejala yang dirasakan bisa berupa perut kembung, nyeri perut, diare atau sembelit, berat badan naik atau turun, kelelahan, menstruasi telat, dan ruam kulit.
- Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menganggap lapisan lemak yang melindungi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang (mielin) sebagai benda asing.
Wanita berisiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis dibandingkan pria. Pada wanita, gejala autoimun akibat penyakit ini sangat beragam, seperti gangguan penglihatan, lelah, mati rasa atau kesemutan, kejang otot, otot kaku, dan kesulitan untuk berjalan.
Gejala penyakit autoimun pada wanita beragam, tergantung bagian sel tubuh mana yang diserang. Gejala yang ditimbulkan juga bisa kambuh secara tiba-tiba atau dikenal juga dengan kondisi flare.